Puisi Acep Syahril Suksesi

Advertisements
Puisi Acep Syahril Suksesi - Puisi cinta sejati romantis, singkat untuk kekasih hati. Selain itu juga tersedia karya lain seperti puisi sedih, galau, sahabat, ibu, dan ayah, lucu dan lain - lain.

Kumpulan Puisi cinta, sahabat, Ibu yang tersedia disini adalah hasil karya dari sahabat puisicinta.net. Untuk referensi kita semua, di sediakan juga dari karya para pujangga besar seperti : Chairil Anwar, Acep Syahril, Emha Ainun Nadjib, Acep Zam-zam Noor, Kahlil Gibran, dan sastrawan lain yang kami dapatkan dari berbagai sumber baik itu Media Cetak atupun Elektronik.

Karena dengan adanya Karya sastrawan besar yang di sebutkan diatas tadi, hanya semata-mata untuk memotivasi para sastrawan muda yang gemar akan Puisi ini. Kali ini admin akan coba tulis.! Puisi Acep Syahril Suksesi





Puisi Acep Syahril - Suksesi


Jangan ngomong kalau tadi kau pilih partai
lain demi menghindari calon wakil rakyat atau
pemimpin yang tak berpihak pada rakyat jangan takut
dimusuhi diancam apalagi dipukuli karena kau telah
menerima kaos sabun mandi beras gula dan kopi
jangan cemas sebab memilih adalah hak kamu untuk
menentukan yang terbaik dari yang terburuk

Yakinlah roda becak roda angkot dan roda glodok
mulungmu lebih berharga dari kursi yang mereka
perebutkan hari ini yakinlah kursi reot di rumahmu
atau kursi kering di kantormu lebih berharga dari
kursi yang mereka perebutkan hari ini jadi jangan
lagi kompromi dengan mereka yang pura-pura bijaksana
kalau akhirnya akan mencabik-cabik dan membunuh
aspirasi kita

Sekarang buka mata buka telinga membaca yang bijak
pilih yang berakhlaqul qarimah dan ingat kalau
kau memilih warna jangan lupa keberanian kalau
kau memilih angka jangan lupa kepribadian sebab
antara warna dan angka tersembunyi watak negarawan
dan bajingan juga pahamilah bahwa kehancuran
republik ini karena kemarin kita telah salah
memilih mereka yang diyakini mampu memimpin
diam-diam telah bersekutu dengan penghianat dan jin

Antara koruptor maling penipu dan pembunuh kerjasama
dengan para penegak hukum antara perampok pemerkosa
dan pecundang kongkalingkong dengan wakil-wakil rakyat
akhirnya kita jadi keledai tersaruk-saruk di bawah
kekuasaan yang tergadai sekali lagi pahamilah
bahwa kekayaan kesederhanaan kemiskinan dan
ketertindasan sementara menjadi nasib kita
sedangkan partai jabatan dan kekuasaan adalah milik
mereka jadi kita harus mengerti siapa jembatan yang
merakyat dan siapa jembatan yang melaknat dan kita
juga harus mampu membaca mana simbol rakyat dan
mana simbol laknat sebab perjalanan indonesia lalu
adalah guru penguasa yang tidak punya malu

Pringkasap, indramayu


Sahabat Semua juga bisa mengirimkan hasil karya, dan nanti akan kami publikasikan. Dengan adanya situs dipustaka semoga bisa melahirkan pujangga muda khususnya ditanah air kita tercinta. Semoga kaya Puisi Cinta Sedih Pendek Puisi Acep Syahril Suksesi